- Home>
- OSPF DAN EIGRP
Posted by : Unknown
Senin, 28 Agustus 2017
Sebelum kita membahas tentang OSPF dan EIGRP kita
akan membahas tentang SPF dan link-state terlebih
dahulu. Algoritma dasar kedua yang digunakan
dalam proses routing adalah algoritma link-state .
Algoritma routing link-state-based dikenal juga
sebagai shortest path first (SPF). Algoritma ini
mengelola suatu database kompleks dari informasi topologi. Jika algoritma distance
vector tidak memiliki informasi spesifik mengenai jaringan-jaringan
jauh dan tidak mengetahui router-router jauh, maka algoritma routing
link-state mengelola secara penuh pengetahuan mengenai jarak router
dan bagaimana mereka terhubung.
Routing link-state menggunakan link-state
paket (LSP), suatu database topologi, algoritma SPF, yang menghasilkan
SPF tree , dan pada akhirnya akan dihasilkan routing
table dari jalur dan port untuk setiap jaringan.
Routing link-state memiliki keunggulan
pada jaringan besar karena beberapa alasan berikut:
1. Protokol link-state hanya
mengirim update dari topologi yang berubah saja.
2. Periode update lebih
jarang dibanding protokol distance vector .
3. Routing link-state dapat
disegmentasi ke dalam hirarki-hirarki area yang dapat membatasi jangkauan
perubahan-perubahan
rute.
4. Mendukung classless
addressing .
5. Routing link-state mengirim subnet
mask bersama dengan update routing .
Protokol routing
link-state mengurangi trafik broadcast karena
protokol ini tidak secara periodik melakukan broadcast ataupun
mengirimkan seluruh isi tabel routing-nya ketika melakukan broadcast .
Protokol routing link-state melakukan pertukaran salinan
lengkap tabel rutenya ketika inisialisasi berlangsung. Selajutnya
pertukaran update rutenya dilakukan secara multicast dan
hanya pada saat terjadi perubahan (dibangkitkan oleh perubahan topologi).
Dengan demikian kondisi ini memungkinkan hanya perubahan saja yang dikirim ke
router-router lain, bukan seluruh route table -nya.
Berbeda dengan protokol distance
vector , protokol link-state harus menghitung
informasi metrik rute yang diterimanya. Router akan menghitung seluruh cost
yang berhubungan dengan link pada setiap rute untuk
mendapatkan metrik rute-rute yang terhubung. Hal ini mengakibatkan
router-router yang menggunakan protokol link-state bekerja
lebih berat dan memerlukan lebih banyak memory serta siklus pemrosessan.
Perbandingan Protokol Link-State dan Distance
Vector.
Fitur
|
Link-State
|
Distance Vector
|
Convergence Time
|
Fast
|
Slow, mainly because of loop-avoidance features
|
Loop Avoidance
|
Built into the protocol
|
Requires extra features such as split horizon
|
Memory and CPU Requirements
|
Can be large; good design can minimize
|
Low
|